Selasa, 22 Juni 2010

Madrim




Pandu, tepatnya Pandu Dewanata adalah anak Raden Abiyasa, penguasa kerajaan Astina. Seharusnya, lelaki ini paling berbahagia di dunia. Berwajah dan tubuh tampan sempurna, sakti mandraguna, lelaki pilihan Dewa, juga calon Raja untuk menggantikan Ayahnya, Karena kakaknya Dhestarata cacat Buta jadi tak sempurna untuk memegang tahta dan adiknya Yamawidura yang cacat kaki ( timpang sebelah, ..jadi minder kali penampilannya) memilih menjadi Resi (guru spirituil, kurang lebih). Otomatis, Pandulah yang di tunjuk sebagai penerus tahta Astina, walaupun sebenarnya secara yuridis, Destharata lebih berhak sebagai anak tertua. Konon persoalan jatah2an menjadi raja inilah yang kelak menjadi pangkal biang keladi permusuhan berlarut larut keturunan mereka; Pandawa vs Kurawa. walau sebenarnya dibalik itu, ada juga sosok yang berperan meniupkan bara hingga terjadi sengketa panjang diantara mereka. Dan sosok itu, seorang wanita.

Kita kembali dulu ke Pandu sebagai lelaki paling beruntung. cerita indah berpihak padanya. Tiga Wanita sekaligus dia dapatkan dalam satu perjalanan. pertama, Kunti , Putri kerajaan Mandura . Yang dia dapatkan setelah memenangkan sayembara yang diadakah di kerajaan tersebut. kedua, Madrim adik Narasoma ( Salya ) , putri kerajaan Mandraka. Dan yang ketiga Gendari, adik Gendara dan kakak dari Sengkuni , Putri kerajaan Plasajenar.

Kedua wanita itu, Madrim dan Gendari, dia dapatkan setelah di pasrahkan oleh kakak masing-masing, setelah penasaran ingin mengalahkan Pandu dalam duel , karena telat mengikuti Sayembara memperebutkan Kunti. ( berarti paling cakep,.. ya Kunti itu yak... wkwkwkw )

Hmmm, harta berlimpah, tahta kerajaan didapat dan tiga wanita dalam genggaman.Harusnya bersorak. Harusnya bahagia. Harusnya menggila. harusnya sih .....
Tapi hidup tak berwarna tanpa kesialan. hidup tak sempurna tanpa tragedi. hidup tak deg-degan tanpa kesalahan.

Dan kesialan berujung tragedi pun bertubi menghantam Pandu tanpa ampun.
Merasa tak enak hati mengangkangi tahta yang notabene jatah kakaknya yang buta, Pandu mempersembahkan salah satu wanita yang di dapat untuk di peristri Destharata ( apa-apaan ini ! ).Maksud Pandu mungkin ini sebuah kebaikan budi. Tapi ternyata bencana yang didapat.

Gendari yang terpilih!
Jelas saja wanita itu sakit hati!

tadinya bermimpi indah di jadikan permaisuri, walau urutan tiga, di kerajaan Astina, eh malah di ikutkan di acara take me out! liat-liat langsung bisa di bawa. Udah gitu cuma jadi istri lelaki yang buta yang kerjanya cuma meratapi dunia! sakit hati campur mual2 lah!.... Sakit hati dia lampiaskan pada sumpahnya, bahwa anak-anaknya (Kurawa) akan dia didik untuk membenci keturunan Pandu (Pandawa). Dan mual2nya (karena melihat suaminya yang buta) dia ekspresikan dengan menutup matanya dengan kain sepanjang hidupnya. katanya sih sebagai wujud kesetiaan dan toleransi pada suaminya. padahal tujuannya jelas, selain tak mau melihat lelaki buta itu saat bergelut cinta dengannya, dia juga tak mau melihat sosok Pandu di sisa umurnya.
Dahsyat memang ngambeknya wanita satu ini!

Dan kesialan hidup, yang lebih parah, datang mendera.
Saat berburu dihutan, Pandu memanah seekor kijang yang sedang birahi dengan pasangannya. Tak tahunya, kijang itu adalah jelmaan sepasang suami istri pertapa.Mungkin takut kegiatan birahinya tererekspose pornografi di alam terbuka, makanya mereka merubah wujud sebagai Kijang. Dan sebelum ajal, pertapa itu (kijang) melontarkan kutuk mujarabnya pada Pandu bahwa nantinya Sang Raja tak bisa lagi memperdayakan alat vital kelakiannya. "gue sumpahin impoten seumur-umur loe !" bahasa Depoknya begitu kali.

Coba, ...adakah kemalangan yang lebih malang lagi buat seorang lelaki selain tak bisa ber ML ria dengan istri? Lalu bagaimana dia akan mendapatkan keturunan untuk penerus tahta kerajaan ini?

Untungnya, saat masih perawan Kunti termasuk cewek rada2 naughty juga (ngambil isitllah dari youjizz...xixixi). Berbekal mantera aji Kunta welasing rasa pangruwat diyu ...(gile! tau ya gue bahasa wayang...xixixixi , sori Om Budi ) yang dia dapatkan pada guru kecantikannya dulu, bahwa dengan ajian itu , si pemilik bisa mendapat tiket -freepass langsung menghadirkan Dewa dari khayangan , dan bisa bersetubuh ria dengan mereka dialam dunia.( sapa juga Dewa yang nolak kalo kerjaan iseng gini ...wkwkw ). Hasil dari ajian itu sudah nyata ada. saat perawan dulu, tatkala mandi sendiri di telaga usai browsing situs porno, Kunti tak tahan, dan merapal mantera ajian itu. ya sudah, dialam terbuka, dewa yang terdekat ..ya Dewa Surya -lah .... yang segera meluncur menjemput barang gratisan. Kunti tak sadar!..sadar-sadarnya 7 bulan kemudian dengan perut membuncit yang bikin murka Prabu Basudewa, kakaknya yg terkenal brangasan. Untung si guru pemberi ajian itu mempunyai keahlian kebidanan yang mumpuni. Jabang bayi iyang dikandung Kunti itu tidak keluar lewat jalan biasanya ... tapi lewat lobang telinga. Sebab itulah, kenapa anak itu kemudian bernama Karna (telinga)..kelak anak itu menjadi sosok kontroversial dengan julukan Adipati Karna from Awangga- yang notabene saudara sekandung dengan Pandawa, tapi terang-terangan berperang di pihak Kurawa.

Nah dengan ajian itu pula, menyadari perabotan lakinya tak bisa berfungsi, Kunti pun merapal ke udara. Bathara Brama, Bathara Bayu, Bathara Indra masuk dalam bidikan proyek bikin anaknya. Dengan Brama dia dapatkan Yudhistira yang bijak dan jujur lurus, dengan Bayu ,menghasilkan monster transfomer Werkudoro (Bima), dan dengan Indra , lahirlah si ganteng Djuli ,...halah! .. Djanaka (Arjuna) maksudnya, ahli senjata tempur
tak tertandingi bahkan untuk urusan menaklukan hati perempuan sekalipun. di paribasan jawa , ada penyebutan hiperbola bahwa koleksi wanita Sang Arjuna itu sakethi kurang siji ( seratus ribu kurang satu)

Puas memakainya dan puas pelampiasannya , Kunti memberikan Ajian itu pada madunya, Madrim. yang memang sudah
celam kepingin .... wkwkkwkw .Dengan Bathara Aswin hasilnya, Lahirlah si kembar Nakula - Sadewa yang kelak menjadi tabib Pandawa.

Ah, kasihan Pandu .... dua istri , tak bisa menikmati.

Dan tragisnya, ujian paling berat sekaligus pamungkas di hadirkan oleh Madrim, istrinya sendiri.
Biasa, sifat Wanita!. Madrim Menguji, sampai sejauh mana cinta Pandu padanya. Sebagai istri ke dua, pastilah dia punya rasa iri pada status Kunti. Dan dengan senjata bernama c i n t a,.... dia menguji Pandu.

Saat hamil dan mengandung Nakula-Sadewa, Madrim ngidam dengan permintaan yang tak biasa. bahkan luar biasa. Dia tidak minta naik rolls royce atau BMW james Bond atau juga minta duren dimusim rambutan..tidak, Madrim hanya minta naik Lembu Andini. Lembu Andini? lalu apa susahnya, kan cuma lembu ( kerbau) .. memang cuma lembu, ..tapi Lembu Andini adalah kendaraan yang sehari-hari buat ngantor Batara Guru, sang penguasa Khayangan.

Sebagai lelaki pilihan Dewa, Pandu memang bisa saja memohon meminjam barang sehari untuk di naiki istrinya, Madrim. Tapi bukakah itu songong namanya. mentang-mentang di kasihi Dewa, lalu bisa sembarangan meminjam kendaraan pribadinya. Tapi , Pandu terlanjur berucap, Pandu tak mau menjadi pecundang dalam ujian cinta.... dan diapun berhasil mendapatkan Lembu Andini , walau itu harus di tukar dengan surganya kelak..... berarti Pandu masuk Neraka dong!... iyalah!

Usai menaiki Lembu Andini berkeliling kerajaan ( tentu saja rakyat heboh! dan Madrim tersenyum puas!... sebenarnya bukan naik Lembu Andini yang bikin puas,... tapi karena senjata cinta nya mampu menaklukan Pandu... ah, Wanita!) ,... begitulah, usai turun dari Lembu Andini, Pandu telah ditunggu oleh Resi Bargawa (
itu lho , ksatria tanpa status lontang lantung membawa busur panah raksasa ) untuk di tantang duel. Sementara di khayangan, para dewa telah menyiapkan jalan buat Pandu menuju Kawah neraka Chandradimuka.

hmmm,... Madrim! Madrim ! wanita dengan senjata cinta yang mematikan !!

Salam cinta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar