Kamis, 24 Juni 2010

Three Of Hearts


Lagi download ini film!
Dulu sih sempet nonton di bioskop Galaxi Cisalak - Depok, ( sekarang belakang pasar kambing!) yang tiketnya cuma Rp. 1500 perak, jamannya TwentyOne mulai monopoli bioskop. Pernah berusaha berburu di glodok versi DVD nya, ngobrak abrik tumpukan dan barisan ribuan keping film itu, tapi gak pernah ketemu. Yang ada si Encik yang punya lapak DVD bajakan itu melototin gua , sambil berujar ketus,
" mas, situ itu mau beli apa lagi ngedata koleksi film saya, sih? "
" ya mau beli, Cik... ini lagi cari film nya"
" masa dari tadi nggak dapet-dapet, sampe bosen saya ngeliat situ... emang tuh film judulnya apaan? "
" Judulnya Three Of Heart , Cik.... film lama sih, tapi bagus. Encik tau ya tuh film?"
" Setau saya sih nggak ada itu Film mas,... tapi kalo film2 yang 'Threesome ' sih ada.."
" eh, buset.... film kayak gituan sih saya udah lulus Cik ... "

kampret! aku ngomong begitu sambil ngeliat si Encik yang pake tanktop violet ketat jadi malah kebayang tuh film2 'threesome' yang Rp.10.000 dapet tiga biji. Si Encik rupanya tau kalau lagi aku fantasi-in body sintalnya walau cuma sekilas. Merasa nggak suka , dia melengos tapi sambil busungin dadanya yang nggak seberapa. fiiuuuh !
Film nggak dapet, malah share jorok sama si encik.



THREE OF HEARTS adalah film percintaan pada tiga sosok hati. Biasanya (kebanyakan di sinetron basi), kalo ceweknya dua trus cowoknya satu, pasti deh ceritanya recet heboh tokoh ceweknya ngerebutin tuh cowok... , atau sebaliknya, ceweknya satu cowoknya dua, pasti si cewek bersendu sendu panjang dalam kebimbangan nentuin yang mana pilihannya.

Tapi ini film enggak seperti itu. Film yang di sutradarai oleh Yurek Bogayevicz dengan bintang William Baldwin, Kelly Lynch dan Sherilyn Fenn mempunyai cerita cukup unik pada masanya. bersetting kehidupan orang urban kota khas Amerika, yang orang-orangnya mungkin terlalu sibuk untuk mengurusi hal 'sepele' tentang cinta. Tapi pada kenyataanya menerima resmi hal-hal tentang kelainan pada 'efek' cinta ( gay, Lesbi, ), salah satunya ya di kisah film ini.

Ellen ( Sherilyn Fenn) mendadak memutuskan hubungan lesbinya dengan Connie ( Kelly Lynch) dan kembali ke fitrahnya sebagai wanita normal yang pastinya berjodoh dengan laki-laki beneran ( Dalam hubungan lesbinya, si Connie memang bertindak sebagai 'jenis' cowoknya). Kontan saja tanpa diminta, Connie patah hati ditinggalkan kekasihnya. Pada saat ranaduka berkepanjangan itu, pihak keluarga meminta Connie untuk hadir pada acara perkawinan salah satu saudaranya dan itu berarti , Connie harus mencari lelaki pendamping sebagai syarat untuk bisa hadir di acara itu.
Merasa tak punya lali-laki di hidupnya, wanita itu 'menyewa ' Joe ( William Baldwin) , seorang gigolo 'freelance (xixiixi...)' untuk mendampinginya saat acara tersebut. Tapi pada perkembangannya, melihat penampilan Joe, yang konon dengan tatapan matanya bisa meruntuhkan keangkuhan dan kedinginan hati wanita ( ... hmm pas banget face nya si Baldwin), Connie memberi tawaran job lain pada Joe yang berkaitan dengan dendam cintanya pada Ellen. Tentunya dengan imbalan yang bisa membuatnya cuti panjang dari kerjanya meniduri perempuan untuk beberapa waktu.
Selanjutnya cerita langsung ketebak. Joe berhasil menjerat hati Ellen yang sedang melompong... ( hmmm, ini adegan yg paling aku suka, saat Joe yang berpura-pura mengikuti pelajaran kursus dimana Ellen mengajar. Joe masuk kelas, saat Ellen acuh tak memperhatikannya. Dengan sedikit membuat suara gaduh di meja, Ellen menatap lelaki itu. Dahsyat! hanya dengan adu pandang mata sekali, Ellen geragapan salah tingkah, membuka kacamata bacanya, dan mengibaskan rambutnya, ..mungkin memberi tanda pada Joe, kalau dia juga seorang wanita yang menarik dan layak didekati). Hanya beberapa kali perjumpaan, Ellen menyerah pasrah. Ellen jatuh cinta. Joe pengendali permainan dari hati hingga ranjang Ellen yang tengah mabuk kepayang ... ( enak banget , di bayar dapet bonus pula ) . Nah, pada saat Ellen terkapar jiwanya, Joe pun memutuskan hubungan itu. ( bayangkan! lagi gegap gempitanya hati karena cinta, terus diputuskan sepihak!... bahkan semutpun kan marah bila terlalu sakit begini... ...hmmm! )

Ellen kalah! Ellen patah! dan melarikan diri kembali pada pelukan Connie yang tersenyum menang. Joe pun menang menghitung lembaran uang cash dari Connie. Tapi apa sesederhana itu?... tentu saja tidak. Pada akhirnya .... cinta lah pemenang nya. bagaimanapun Ellen sudah kadung tresno pada Joe dan tak bisa berpura pura membencinya. Akan halnya Joe, yang mungkin sudah mengangap biasa, atau mungkin sudah tak ada rasa terhadap wanita, kini mengakui, kalau petualangannya dengan Ellen, bukan sekedar tubuh bertemu tubuh. Tapi ada cinta yang tanpa diundang, ikut nimbrung di situ. Trus Connie gimana?... ya Coniie cari temen lesbi lagi lah,... kan banyak situsnya . ( wkwkwk... )

trus apa yang bisa kita petik hikmah dari tulisan ini?... yaaah, ternyata anda memang nggak bisa memaksa cinta dan nggak bisa dipaksa untuk tidak mencinta, itu yang pertama, yang kedua, kamu nggak boleh membenci karena pada dasarnya, benci itu karena kamu sangat mencinta, trus ketiga,... e..e..ketiga,.. jadi gigolo itu tidak baik ya ( biar kata enak xixixix ) ... ke empat, ini yang penting!.. jangan cari film ini di lapak DVD bajakan di Glodok yang Enciknya pake tanktop violet ,... ntar film nggak dapet , malah .... xixixixixi ...

udah ah!

Salam benci dan cinta semua ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar