Minggu, 18 Juli 2010

D O 'A

00.09 AM

dalam do'a
ku pohonkan seribu harapan
akan hal hal indah pada hari

dalam do'a

ku haturkan kebaikan-kebaikan
pada jiwa yang melayang-layang

dalam do'a

kuharapkan senyum abadi
yang tyada usai terpuja

dalam do'a
dengan ketulusan hati
kuucap pada tepi janji

- Dj -
Selengkapnya...

Kamis, 15 Juli 2010

Yesterday when I was young

19.00

"It seems the love I've known,
has always been the most destructive kind.
I guess that's why now,
I feel so old before my time."

Yesterday, when I was young,
The taste of life was sweet,
as rain upon my tongue,

I teased at life,
as if it were a foolish game,

The way the evening breeze may tease a candle flame


The thousand dreams I dreamed,
the splendid things I planned,
I always built, alas, on weak and shifting sand,
I lived by night, and shunned the naked light of day,
And only now, I see, how the years ran away

Yesterday, when I was young,

So many happy songs were waiting to be sung,

So many wild pleasures lay in store for me,

And so much pain, my dazzled eyes refused to see
I ran so fast that time,
and youth at last ran out,

I never stopped to think,
what life, was all about,
And every conversation, I can now recall,
Concerned itself with me, and nothing else at all


Yesterday, the moon was blue,
And every crazy day, brought something new to do,
I used my magic age, as if it were a wand,
And never saw the worst,
and the emptiness beyond

The game of love I played, with arrogance and pride,

And every flame I lit, too quickly, quickly died,

The friends I made, all seemed somehow to drift away,
And only I am left, on stage to end the play

There are so many songs in me,
that won't be sung,
I feel the bitter taste,
of tears upon my tongue,

The time has come for me to pay,

For yesterday, when I was young

@ Yesterday when i was Young , Dusty Springfield

- lagi nge'teh (tongtji) sore, dan "kegilaan nguping lagu ini"
hmmm, terasa waktu cepat melompat !

- Dj -


Selengkapnya...

Rabu, 14 Juli 2010

S e p i

Sepi itu rasa. Kondisi jiwa yang membeku. Keadaan dimana jiwa tak bahagia, walau sementara adanya. Rasa sepi datang saat kita tengah butuh kehadiran seseorang, entah teman, atau kekasih, atau seseorang di masa lalu kita, yang tiba-tiba hadir tatkala kita menghadapi sesuatu yang mengingatkan kita pada orang itu.

Sepi terasa bukan semata kesendirian. Kesendirian belum tentu sepi. Bahkan kesendirian kadang terasa ramai, terasa indah, terasa menentramkan. Seribu angan-angan seorang yang dimabuk cinta kala merindu dan berharap ada mesra perjumpaan , seribu khayal seorang yang memegang kertas undian lotere dan apa yang dilakukan kalau sampai memenangkan undian itu, atau ..(yang pasti) benak seorang penulis yang tengah dijejali imajinasi yang tak putus. Pada saat begitulah, jiwa terasa ramai, terasa hangat walau itu hanya hadir di bayangan maya sekelilingnya.

Sepi bisa hadir di tengah keramaian. kadang kita merasa sepi walau di tengah orang-orang yang tidak asing bagi kita. Bahkan tatkla kita ada dikerumunan sahabat kita dan ramai akrab dalam acara suka cita, tak bisa kita sembunyikan jiwa yang sepi. dan biasanya, kesepian itu hingap tiba-tiba di jiwa karena tanpa segajaja kita mengingat sesuatu yang mungkin membuat goresan di jiwa yang sangat dalam. kalau sudah begitu, bahkan joke teman yang paling konyolpun terasa hambar. Dan kita berusaha memberi secuil senyum kita untuk menutupi kepuraan sepi itu.


hmmm, sedang meratapi sepi kah jiwa anda sore ini?....

ada baiknya anda duduk di teras rumah, nikmati udara senja, dan hirup teh ( tongtji) hangat di cangkir anda. kosongkan sejenak pikiran anda pada ranting pohon yang bergoyang dan burung yang bergegas pulang menuju sangkarnya.

Hal sederhana yang akan mengusir sepi anda. Setidaknya di senja indah ini.


Salam hangat !
Selengkapnya...

Minggu, 11 Juli 2010

Dangdut (II)


22.05
Lagi buntu nerusin naskah.

Akhirnya cuma bisa
nyantai donlot lagu sambil nerusin dengerin dangdut. he..he..he..

Aku terlahir dengan iringan dangdut. Di satu lingkungan komunitas Betawi di pinggiran Jakarta yang notabene doyan musik dangdut. Menurut alkisah almarhumah emakku, saat aku lahir , tetangga rumah sedang hajatan kawinan yang nanggap hiburan panggung dangdut yang kala itu menampilkan biduan Titiek Sandora dan Muchsin Alatas. Sedikit bikin keributan, saat keramaian sebagian tamu kondangan heboh bubar gantian menengok ke rumah dimana terdengar tangisan keras bayi bandel menyapa dunia, menandingi berisik dangdut. Dan masih kata alkisah emakku, pada detik itu si jelita Tietiek tengah menyenandungkan Mari Bermain Tali -nya dengan gaya kenes dan kemayunya yang memang menjadi ciri khasnya dalam bernyanyi.

Mari bermain tali
dekat rumpun bambu
pegang,pegang tali
jangan pegang diriku ....

Dan karena masa pertumbuhan di lingkungan yang sana-sini radionya menyetel lagu dangdut, jadilah semua peristiwa masa kecil-ku teriring lagu-lagu dangdut. Jadi bukan mauku kalau soundtrack masa kecil itu berdangdut ..( maunya sih musik2 macam bethoven, mozart atau Vivaldi....wkwkwkkw ) . Ya gitulah, main kelereng denger Datang Untuk Pergi si Elvi , Main layangan teriring Darah Muda bang Rhoma , pergi ngaji ( ehm) bersama Buaya nya Rita Sugiarto, Jualan es mambo keliling ( hiks!) diikuti Bunga Dahlia - nya Ida Laila. Semua dangdut dan serba dangdut! ...he..he

Biar kata hidup kekurangan, Emakku kadang menyisihkan uangnya untuk membeli kaset kaset lagu yang sedang ngetop waktu itu macam Tetty Kadi ( induk dari grup Numata ) , Favourite Grup, Dloyd dll . Dan yang sampai saat ini aku hafal bungkus kaset hingga lagu lagunya , adalah Album koleksi lagu Ida Laila masa itu , yang lagu-lagunya macam Berkelana, Bunga Dahlia, Pergi Tanpa Pesan, Bukan Jodohku , Siksa Kubur,...etc. yang kurasa kala mendengar musik, syair dan vocal dari Bu Ida Laila ini hanya satu kesan tercipta : menghiba dan ketakberdayaan .... satu sisi kepahitan hidup! hiks! , coba anda simak lagu Berkelana ini :

....Berita yang kau kirimkan
melinangkan air mataku
setelah kubaca ku tak sadar diri

Beginikah sesudahnya
kau tinggalkan aku sendiri
hidup berkelana
mencari naungan
dan sesuap nasi

hmm, kadang temanku bilang aku itu norak dan kampungan karena memperdengarkan lagu-lagu dangdut 'aneh' seperti ini. Lagu dangdut yang memang kadang orang kebanyakan tidak tahu 'kapan' atau di 'zaman apa' lagu ini beredar. Karena secara umum dangdut itu buat mereka adalah ya lagu-lagu yang beredar di KDI dangdut , Dangdut Dadakan dan acara sejenis lainnya. Mereka tidak tahu bahwa lagu-lagu itu mungkin salah satunya sudah beredar sekian dasawarsa lampau dan di bawakan kembali dengan tata musik yang menurut mereka begitu megah.
Tapi tidak buatku! karena menurutku, sebuah lagu dicipta untuk satu waktu, untuk satu zaman dan untuk satu peristiwa. Jadi sesederhana apapun musik yang diarangger waktu itu, ya begitulah keadaaanya dan tak mungkin tergantikan. Mendengar lagu Koes Plus, ya lagu dengan musik improve nada organ satu dua satu duanya Tomy Koeswoyo , atau lagu Sampai Pagi nya Rhoma/Elvi ya harus berdenting mandolin tang ting tang ting.... semua itu tak bisa tergantikan. karena lagu adalah Pengiring satu generasi. Pengiring zaman.

Dan tak bisa terbantahkan , bahwa masa kecilku saat itu sarat lagu-lagu dangdut. Dan bila saat ini aku mendengar satu lagu 'dangdut asli' , maka secara sontak kenangan masa kecil itu akan hadir tanpa di minta lengkap dengan detil peristiwa nya. Karena hawa magis musiknya itu mampu meresap hingga sumsum kenanganku.
seperti lagu yang aku dengar saat ini ......

" kubawa selalu kubawa
namamu di dalam hatiku
kemanapun kumelangkah
kubawa, selalu kubawa
namamu di dalam hatiku

tak seharipun berlalu tanpa bayanganmu
tak semimpipun berlalu tanpa dirimu

terbayang, selalu terbayang wajahmu
di dalam ingatan
kemana saja ku melangkah
terbayang selalu terbayang
wajahmu di dalam ingatan

@Kubawa , Elvi Sukaesih

Hmm, demikianlah Depok,
setidaknya malam inipun anda sedang terbayang-bayang...xxixiix ( ma sapa kek!)


salam Kubawa !



Selengkapnya...

Jumat, 09 Juli 2010

Dangdut ( I )


01.00 AM
Lagi seneng dengerin lagu dangdut.

Tadi juga
nyempetin ke 4shared.com buat cari-lagu dangdut lama. Dapet langsung puter. kebanyakan yang aku cari dangdut nostalgia 60an, 70 an hingga 80an. kalo yang tahun 90 kesini, dah gak suka, lantaran sudah terkontaminasi, atau kalo nggak udah di remix musiknya ( satu jenis karya yang paling ku benci , apalagi pake di house-in segala, bikin lagu itu kehilangan jiwanya). Sampai awal tahun 90'an, dangdut masih asik. Masih ada pelaku-pelaku perdangdutan jaman dahulu malang melintang bertahan dari gempuran seniman dangdut yang sok membawa mahzab modern, tapi justru jadi kampungan nuansanya. Syair sekenanya, musik yang penting berisik, dan - ini yg paling parah- biduannya yang pas-pasan vokalnya mengandalkan senjata goyang buat nutupin kekurangannya. So, jadilah musik dangdut bukan lagi seni, melainkan hiburan.

Dangdut adalah mendayu, dangdut adalah
kemayu dan dangdut adalah alunan suling bambu. Musik dan syairnya adalah ungkapan romantis kaum bawah. Kaum yang pas-pasan mengerti arti sastra kata, tapi berusaha untuk beromantis ria, agar masih layak dan lengkap sebagai manusia. Karena pada dasaranya semua manusia itu romantis, setidaknya punya sisi romantis.

hmmm, dapet satu lagi nih... selesai download!
Judul lagunya "tak sebening kaca" milik Leo Waldy.

Suatu ketika, aku pernah kerja di bilangan Kota Tua Jakut sebagai pengecat buldozer. Nah di suatu malam yang iseng, seorang operator buldozer yang habis gajian (
dan lama menetap di hutan sumatera) mengajakku jalan-jalan. Dia tak bilang mau pergi kemana, yang penting ikut. Nggak taunya ngajak ke lokalisasi pelacuran liar di daerah Bios di pinggir rel kereta. Sialan! sampai di sana, dia langsung berburu wanita pemuas nafsu sesaat, dan langsung menghilang diantara gubuk-gubuk sepanjang rel, meninggalkanku dengan 3 botol Anker bir di satu warung remang dadakan di tempat itu. Seorang wanita mendekatiku, mengajakku seperti apa yang dilakukan temanku, sumpah mati! aku ketakutan! Aku baru 20 tahun saat itu, masih polos ( wkwkw.... ) dan melihat wajah perempuan tersebut diantara keremangan lampu, mungkin usianya 30an dengan dandanan menor dan rambut dibiarkan terurai.
Oh,ya di tempat itu, sepanjang rel yang kumaksud , selain wanita-wanita yang menjadi suguhan utama bisnis malam, warung-warung remang berbangku panjang seadanya , ada juga barisan lapak judi koprok dan rolet yang laris di kerumuni pengemarnya. Setiap malam, ada aparat dari berbagai kesatuan melintas dan meminta pajak dari usaha hiburan maksiat rakyat kecil dadakan tersebut.


Tapi ternyata ada juga sesuatu yang special di situ, dan ini yang membuat aku betah menunggu teman
sialanku tadi. Di satu sudut dekat aku duduk, berdiri panggung selutut ala kadarnya dengan iringan musik pengamen gerobak keliling membawakan lagu-lagu dangdut dengan jenis lagu yang aku bahas tadi, ..mendayu, romantis. Lagu lagu semacam Bimbang,Gedung Tua, Berdarah Lagi ( Elvi S ) , Sedih Sekali,
Sendiri, Penantian, ( Mansyur S ) atau Deritaku, Gelandangan, Kegagalan Cinta ( Rhoma ) dibawakan sepenuh hati oleh penyanyi yang hebatnya, adalah wanita wanita malam di situ yang menunggu pelanggan ranjangnya. Mungkin karena itulah, lagu-lagu itu di nyanyikan mereka dengan segenap perasaan, ungkapan keseharian hidup yang pahit.

Merasa tak ada respon dari aku, akhirnya wanita stw itu hanya minta segelas bir dan mengambil sebatang rokok Djarum superku langsung menyalakan di sela bibirnya yang merah membara lipstiknya.

" makasih, ya mas "
dia bangkit dan pamitan
" iya, sama-sama ..."
aku menatap wajahnya
" terus terang, saya nggak punya duit , ....buat bayar bir sama rokok mas ini,...
saya mau nyanyi buat mas,.... dengerin ya"


Aku hanya tersenyum, karena aku kira dia tak serius.

Tapi aku lihat, dia berjalan mantap menuju panggung, pas ketika seorang penyanyi turun giliran.
Wanita-ku itu naik kepanggung dan langsung meraih mic - dan sepertinya para pengiring musik sudah tahu, lagu apa yang akan dinyanyikan wanita yang tadi mencoba merayu dan membujukku untuk sekedar mendapatkan recehan buat hidup nya esok hari.

Dahsyat! suara wanita penjaja tubuh itu bukanlah penyanyi suara asal-asalan. Dia bisa mengikuti tinggi rendah suara musik. Dia bernyanyi dengan sepenuh jiwa, walau sesekali menghisap sisa rokok dariku tadi.

"saat mana kusebut namamu,

kau yang pernah singgah di hatiku
saat mana kukenang wajahmu,

kau yang pernah menyentuh jiwaku


padamu yang aku dambakan, dalam hidup ini ..."


Wahai! kata-kata itu, dengarlah! ..bahkan dangdut pun punya syair seromantis itu. ......
( sekian tahun kemudian baru aku tahu judul lagunya ..
Ditelan Alam )

Hmmm, Depok dah larut!

tapi dangdutku belum berhenti, ..well, kita lanjutkan lain kali.
Sekarang, biarkan aku asik sebentar menggoyangkan benak.


" Saat mana kuterjaga mimpi
dalam bayang kau hadir kembali
saat mana kusendiri lagi
dalam malam yang sesunyi ini ..."

Termangu sendiri dengar syair itu , ..jadi keingetan yang enggak-enggak ...xixixixixi!


Salam Dangdut semua !



Selengkapnya...

Selasa, 06 Juli 2010

Seroja


Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air tahunan dari genusNelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut terataiNymphaea) walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo. ( wikipedia )

Stop!!!..Tapi kita gak ngobrolin sisi ilmu biologinya yak. mumet ngapalin nama latin-nya (wkwkwk....)
Bunga ini menjadi begitu romantis sepanjang masa, ketika dengan sepenuh jiwa mendiang Hussein Bawafie menggubah nya dalam satu lagu yang memakai judul nama bunga itu,Seroja, setengah abad lampau.

Dan hingga kini, entah sudah berapa penyanyi membawakannya kembali dan tetap saja lagu ini memikat. Syair sederhana menyerupai puisi pujian zaman kesusatraan pujangga baru yang sebenarnya tak nyambung antara bait satu dan bait selanjutnya. bait pertama dan kedua dari lagu itu hanya pengantar untuk bait selanjutnya yang memang berisi maksud dari gubahan si penciptanya pada lagu itu tentang seorang wanita yang tengah ngelamun kesambet asmara. Fiiuhh !

Barusan kita memang lagi bahas lagu itu, manakala teman ngobrol malam ini usai nonton Laskar Pelangi ( tentu saja hasil donlot-an) saat tokoh si Mahar menyanyikan lagu ini , temanku bertanya polos " Seroja itu lagu siapa,sih?" . aku menyebut nama 'Said Effendi' , karena yang aku tahu lagu itu populer dibawakan oleh penyanyi melayu itu. Mungkin karena selama ini temanku itu hanya akrab dengan lagu lagu yang musik dan arrangernya jauh terbalik jenisnya dengan lagu Seroja ini semacam Guns n roses, Mr. Big, atau 'si cabe merah' Red Hot chilli Peppers, lagu mendayu ini jadi sangat asing di telinganya. Dan buatnya segera kuputar lagu Seroja itu yg terakhir aku ingat dibawakan grup Amigos dengan gubahan musik lebih modernis dengan petikan gitar dan vocal penyanyi yang bernuansa merajuk.

Jadilah dia termangu menikmati lagu ini,sambil kulihat sesekali tersenyum sendiri. dan ketika lagu itu usai, ku dengar komentarnya ....

" Puter lagi dong lagunya..."

" siap!...." aku mereplay lagi.

...................

" mari menyusun seroja bunga seroja

hiasan sanggul remaja putri remaja

rupa naan elok, dimanja ..jangan dimanja

pujalah ia , oh sayang sekedar saja ......


dan selanjutnya dia tak protes ketika lagu itu berulang kali bolak-balik replay oleh si winamp.dan ketika sampai pada putaran ke enam, dia komentar lagi ....

" Lagunya sih sederhana, ya... tapi didengernya gimana gitu..."

hmmm,.... aku jadi inget , dulu pernah mengemukakan hal ini didepan sahabatku dulu tentang " indahnya kesederhanaan" ......ya, kesederhanaan sebuah karya yang nggak dibuat-buat sok unik, sok indie, sok kelainan ..... yang beberapa waktu aku terhanyut dengan sok kelainan yang justru berbuntut ke-lebay-an. biarkan saja kesederhanaan itu membuat satu keindahan seperti alur kisah film Laskar Pelangi ini. Toh, nilai keindahan itu relatif adanya bahkan cenderung subyektif bagi masing masing orang yang menikmatinya. Jadi tak ada acuan, kalau karya si anu itu pasti indah. tidak juga.

Sedikit kaget, saat teman ngobrol bertanya tentang lagu seroja tadi

"kalo menurut lu, gimana Jul ,lagu ini.."

" apanya?"

" ya apanya lah ...."

"mmmm... kalo buat gua, cuma sepotong syairnya yang bikin gua gak bosen sama ini lagu ini ..."

" syair yang mana??? ..."

" Janganlah engkau percaya dengan Asmara ...."

kembali temanku itu termangu.lebih termangu..

Subyektif-kah?


Salam Asmara!




Selengkapnya...

Senin, 05 Juli 2010

Rindu

00.05 AM
Rindu adalah bahasa jiwa. bahasa yang hanya dimengerti oleh si pemilik jiwa itu sendiri. Tak bisa dipaksa untuk datang, karena datangnya rindu juga tak bisa di tolak. Tak ada romantis yang terbangun seindah jiwa yang merindu. Karena bila rindu datang, seluruh jenis rasa yang menghuni jiwa akan mengalah dan memberikan porsi yang besar untuk di huni oleh si rindu.

Malam ini perasaan itu datang. aku tak berdaya. mencoba mengusirnya dengan menyalakan winamp berisi koleksi lagu, tapi pada satu lagu justru mengingatkan padanya yang membuat rindu terbit lagi. Ku stel TV , malah ada acara yang si dia suka, terbit lagi si rindu. ku matikan. Mencoba membaca buku,.... lho, inikan buku pemberian si dia,... duh, ku buang buku itu. serba salah! serba salah! akhirnya hanya duduk-duduk di pintu pagar , merokok. tenang sebentar, senyap... karena gelap. Sial! tukang mie ayam lewat! .... waktu bersama dulu, kami sering bertemu di jajanan tepi danau cibubur sambil makan mie ayam... apapun!apapun !....secepat itukah otak kita menangkap sinyal pada sesuatu yang ujungnya menerbitkan rindu! .... sedahsyat itukah saat Jiwa dirasuki rindu.

berbahagialah anda yang masih terjangkiti rindu. Jiwa anda masih sehat. konon ada penelitian bahwa rindu membuat usia kita panjang. karena rindu, berarti anda masih punya harapan dalam hidup. karena rindu, mimpi-mimpi anda menjadi indah.

-----------------------------------------------------------------------

Break sebentar!!!!!,... liat Jihan Fahira di trans 7 (my fantasy lady ...xixixix...) -----------------------------------------------------------------------

oke, terusin ..... menyakitkan memang rindu pada seseorang itu! bagai menyimpan bara dalam sekam ( pada tau sekam gak? ... itu lho timbunan sampah kulit padi yang kering ) yang makin lama makin besar dan siap berkobar bila saatnya tiba. Tapi lebih menyakitkan lagi apabila anda tak lagi di rindu-i oleh seseorang. Kiamat namanya!

hmmm, apakah malam ini anda sedang rindu?... bila ya, nikmati siksaan itu, jangan di lawan. semakin anda melawan, semakin rindu itu gencar mengunci jiwa anda dari segala arah. Tapi juga jangan berlarut-larut karena dibelakang rindu itu ada mahluk lelembut ( sebangsa Jin kayaknya) yang siap merasuki benak anda yang terbengong tak menentu.
romantis nggak, kesurupan iya ...he..he..he ..
solusinya? ambil 4 butir ctm 500 mg, tenggak dengan air hangat, dan biarkan kekosongan jiwa melayang..... zzz.......zzz.......zzzzz.....( bobo maksudnya he..he... )

Ah, Depok udah larut ...
dan aku juga tak mau larut dalam rindu. di speaker simbada, si Heart masih menyisakan sepotong syairnya ........


Till now I always got by on my own
I never really cared until I met you
And now it chills me to the bone
How do I get you alone
How do I get you alone
Alone
Alone ........


Wahai! jiwa yang merindu-rindu


salam rindu semua..! Selengkapnya...

Jumat, 02 Juli 2010

Malam ( II )

10 lembar untuk malam ini. Cukup dulu. Otak, pundak dan jari pegal semua. Hasil khayalan berupa sususan kata itu belum aku koreksi semua. Biar aja dulu. Yang penting cerita sudah terbangun. Tokoh tokoh di cerita biar ngaso dulu. Capek setelah jumpalitan menghindari serangan musuhnya.
Keluar sebentar nongkrong di pinggir jalan menghabiskan hisapan rokok yang kurasa sudah tak terasa lagi karena kebanyakan. Aku tak mau melihat ke atas, karena sudah yakin, bahwa Bulan tak mungkin ada karena tadi sempat gerimis kecil jatuh... ah, kemana juga temanku itu.

Satu dua di utara, bintang lemah berpijar bagai lilin. Lemah.
sepertinya dia tak rela padam karena perjalanan belum berhenti. Masih ada lambai pengharapan yang dituju. Sempat teraih sesuatu yang diimpikan dulu, walau kandas lagi. Dan kini coba menunggu dan berharap untuk mendapatkan kesempatan berpijar lagi.

hmmm,... bukankah ini malam 4 juli ???? ah, baru sadar aku ( jarang liat kalender). Tadi di detik.com ada berita rakyat negeri Amrik berkoar-koar menyambut Born On Fourth Of July ... ya, perayaan 4 Juli . Independence Day mereka.

Di sinipun ada yang berarti untuk 4 Juli , karena dulu di pinggir jakarta, di tengah pemukiman Betawi asli , seorang bocah lelaki bandel lahir meramaikan dunia. Bertualang sendiri dari tempat satu ke tempat yang lain, dari satu cita ke cita yang lain, dari satu hati ke hati yang lain , dari satu wanita ke ... halah!!

Sarat dengan rasa, sarat dengan sedih dan tawa. Dan sesekali mentertawai dunia.


Selalu sendiri dan kembali sendiri.

Ah, warna warni kekanakan yang tak pernah dewasa. Terasa pahit getir terjalani saja dengan tawa nan tak usai, karena hidup hanya satu permainan yang harus di nikmati, karena hidup adalah anugerah dan mukjizat yang harus di syukuri, sesusah apapun itu.

Dan bocah lelaki bandel itu masih di sini. Menulis, menyapa dunia, menyapa Anda.


Happy B Day , ya sayang.... Karenamu, dunia tetap ceria. karenamu, dunia tetap merindu.


Salam damai, 4 Juli !



Selengkapnya...

Pasar Malam

00.15 AM

Sudah hampir satu minggu , keramaian itu ada di lapangan dekat rumah. beberapa permainan anak di gelar seusai ba'da ashar hingga jam 9 malam. Nggak banyak sih mainan anak yang ada di situ, ada kereta , kincir , korsel , mandi bola dan mancing ikan yang moncongnya di beri paku agar bisa menempel pada mata kail yang terbuat dari magnet. Rame memang. apalagi saat liburan sekolah begini. dan keramaian pun ditambah dengan para pedagang makanan , mainan dan asesoris seadanya , yang ikut nimbrung mencari recehan rezeki. Sore tadi aku aku berkesempatan membawa Semesta ke situ. berbekal dana Rp.20.000; cukup membuat anak itu mencoba semua permainan plus pulang dengan balon Spiderman kesukaannya.

Hmmm, pasar malam kecil itu, ternyata memang berguna juga kehadirannya menghibur kaum ekonomi lemah untuk membahagiakan anak-anaknya. Terlihat bocah-bocah itu bersemangat turun naik dengan ceria yang hanya mereka saja yang tahu bahasa keceriaannya tersebut.


Jadi inget waktu kecil.

Dulu , namanya juga kampung pelosok
( kaki gunung Merapi ) kehadiran pasar malam di wilayah kami, adalah hiburan sensasional yang jarang di jumpai bahkan belum tentu setahun sekali ada.
Dan sebagai bocah lelaki normal yang nakal, dengan duit yang pas-pasan , aku membeli satu tiket yang kemudian aku foto copy menjadi beberapa lembar hingga aku berhasil membawa enam teman untuk mengelabui penjaga Museum Horror (hiburan kesukaanku di pasar malam itu) agar bisa masuk gratis. Nakal banget ya... ( maaf lho mas Horror) . aku sengaja mengajak mereka masuk di malam hari, dengan pikiran, bahwa kalau malam si penjaga itu tidak teliti melihat kertas lembaran karcis yang sebagian aku palsukan. jadilah kami berenam masuk mencari sensasi dunia seram dimuseum itu.
Didalam museum horror itu sendiri, dengan ruang yang tertutup rapat dari luar, suasana seram terbangun dengan penerangan lampu putih keunguan. Di sana sini ada gundukan tanah dengan nisan dan pohon khas dikuburan. Asap putih tersinari lampu remang, jadilah hawa menakutkan tersaji. mahluk-mahluk ( ada tengkorak maju mundur, pocong berseragam putih bersandar di sudut bergoyang kanan kiri, dan genderuwo gondrong berjubah hitam ) siap menakuti para pengunjung yang melintasi jalan yang hanya cukup untuk satu orang.
Waktu mau masuk, kami berkoar gagah berani bahwa itu semua tak menakutkan. Tapi begitu di dalam, serempak nyalipun ciut berbarengan. Dan celakanya, salah satu temanku membawa adiknya yang masih kecil, yang ngotot untuk ikut masuk.
Dan klimaks nya! Karena ketakutan dengan suasana dan mahluk yang mengagetkan, kamipun blingsatan masing masing menyelamatkan diri berlari menuju pintu keluar. Aku yang paling belakangan, karena tadi harus mengurusi tiket dulu. Dan di depanku, adik temanku yang masih kecil itu terjatuh sambil menangis teriak-teriak ketakutan. aku panik! teman-temanku sudah berlari keluar. Melihat anak kecil menangis jengker ketakutan, spontan dua orang yang memerankan Genderuwo dan pocong berniat menolong anak itu. tak sadar kalau mereka mengenakan kostum yang memang untuk menakutkan pengunjung. Demi didekati kedua mahluk itu, anak kecil itupun makin histeris! kedua orang itu pun kebingungan juga, merasa bersalah dan tak tahu bagaimana menolongnya.

Pada akhirnya, dengan sedikit paksa, si pocong meraih anak itu yang tentu saja masih meraung menangis, dan membopongnya pintu keluar. orang orang yang antri tiket museum sempat melihat orang berkostum pocong keluar dari museum nya , serta merta mereka menyoraki ramai-ramai karena penyamarannya ketahuan oleh pengunjung yang mau masuk.

" Wooiii...itu pocongnya!..itu pocongnya keliatan!!" teriak mereka

dan si pocong yang tengsin kepergok itupun hanya menggerutu

" Brengsek emang tuh anak-anak...!!"

Ah, masa kecil yang nakal ... tak terlupakan.




Salam nakal semua.


Selengkapnya...

Malam ( I )


01.00 AM
Nggak ada yang berubah buat malam ini. Tadi sempat bulan jingga merebak di timur, tapi tenggelam lagi. mungkin sakit hati karena malam malam sebelumnya aku tak selera menengoknya. padahal dia sudah kenes bersolek -tetap dengan genitnya- menepati janji sempurnanya pada malamku. Malam ini aku mengharapnya, karena inspirasiku dibawa olehnya.
Beberapa kawan barusan pulang usai ngobrol sana - sini. Teh (Tongtji) di cangkir tinggal separuh, begitu kulihat naskah yang masih berkedip diujung kata terakhir minta di teruskan, hanya saja imajinasi buntu memaksa menutup naskah yang belum rampung juga.
Cukup lama aku nggak nulis. Berpuluh malam terlewati hanya membolak-balik data naskah yang sudah ada. padahal niat dan ide telah antri, tapi otak belum bisa menterjemahkan dalam bahasa tulisan. Dipaksa, yang ada hanya mata capek melototi media putih kosong, sementara pikiran melanglang nggak tahu juntrungannya ke rekening speedy, cicilan bank, ke servis monitor, ke temanku yang baru buka kios kue, ke sekolah usia dini, ke satu wajah yang ..... ah sudahlah . Padahal dengan yakin aku sudah menulis judul berikut draft nya tapi tak berkembang juga. huf!..


Tukang mie godog lewat dengan kentongan berisik. Tetangga sebelah pesan nasi goreng yang membuat sejenak berisik dengan kompor gas yang menderu dan trang treng suara wajan beradu dengan pengaduknya. Beberapa ojek motor melintas menutupi senyap yang sempat aku nikmati sambil menunggu kalau-kalau si bulan terbit lagi. ah, mendung sialan! kenapa nggak pergi juga.

Tapi memang malam ini , dan semoga malam berikutnya aku memang bertekad buat nuntasin tulisan novel ini. baru coba-coba sih aku nulis novel, setelah sekian lama berkutat dengan naskah skenario. ternyata lebih susah ya... padahal sebenarnya naskah novel ini pengembangan dari naskah yang sempat sekian tahun aku simpan. hmmm, mudah-mudahan ada penerbit yang sudi menerima novel ini.


Rokok kedelapan tuntas aku hisap. kubuang puntung sembarang. sekali lagi menoleh ke langit hitam, tetap gelap.
Ah, sudahlah , buat malam ini aku sudah frustasi, menunggu si Bulan tak tampak juga. nggak tahu kenapa, malam ini aku sangat rindu pada Bulan.

Selamat malam, Depok!
Janganlah sadis kau bajak Bulanku!
Selengkapnya...

Kamis, 01 Juli 2010

Di ambang sore



Dalam renunganku seorang
Diambang sore nan layu
Tiada bisikan kata tenang
Tamasya indahku bisu

Kesatu arah tertentu
Kulepaskan pandanganku
Ketempat janji bertemu
Simpang tiga rumpun bambu

Tiap sore kunantikan
Disimpang tiga titian
Dengan debar kasih sayang
Kata mesra pengharapan

Entah apakah sebabnya
Tiada khabar berita
Tujuh senja kunantikan
Namun dikau tiada datang

- Ismail Marzuki -
Selengkapnya...

Senin, 28 Juni 2010

M a a f


Maaf itu rasa. Satu rasa ( keadaan) dimana kita dituntut untuk memaklumkan sesuatu yang kita dapatkan, yang pastinya tidak mengenakkan kita. Berat memang, bahkan ada yang butuh waktu panjang untuk menerima rasa itu. Itupun kadang kita masih menipu diri sendiri untuk tersenyum menerima, ( ini bagian yg paling susah buat aku yang dasarnya ekspresif). Lalu sang waktu juga memberi solusi , agar kita berdamai dengan diri sendiri, berdamai dengan perasaan sendiri! itupun tak mudah, ah sebenarnya bukan berdamai dengan perasaan sendiri , tapi sebuah pemerkosaan pada perasaan kita sendiri, yang kadang si perasaan juga nggak mati beneran, cuma mati suri yang bisa bangkit lagi tatkala ada sesuatu yang mengingatkan pada obyek atau peristiwa yang membuat dulunya kita tak bisa memaafkan.

Manusiawi sebenarnya kalau kita tidak (belum) bisa memaafkan. karena kita manusia, yang kata Dhani 'bisa terluka dan pasti menangis....( hehe , tetap Dewa! ) Tak perlu berkilah atau berkhotbah "Tuhan saja yang sempurna bisa memaafkan, masa' kita sebagai manusia yang penuh kekurangan nggak bisa?" . Justru karena kita bukan Tuhan yang maha sempurna, kita tak bisa sempurna untuk menjadi 100% pemaaf. Dan untuk itu, Rasulullah-pun memberikan 'kompesasi' nilai tertinggi dari sebuah "kemaaf-an" karena memang susah sekali kita menghadirkan itu. Sekali lagi, maaf itu rasa. Dan hanya yang punya rasa itu yang tahu, apakah sesuatu yang melukai itu menciptakan goresan yang dalam, dalam banget atau dalaaaaammm bangeeet (wkwkwk.....)

Kalau sudah begini, memang ada baiknya kita berharap agar kita jadi orang 'pelupa' . karena lupa itu bersahabat dengan sang waktu. Dengan mengendarai waktu yang berjalan konstan, berharaplah agar kita lupa pada sesuatu yang menyakitkan kita. karena secara tidak langsung, maaf (dibantu waktu) akan berangsur angsur mencairkan kekesalan yang memadat di dada kita. Forgive and forgotten!

ah, maafkan aku atas kekesalan ini!

Pada satu waktu, entah masalah apa Aku pernah kesal pada istri tetanggaku, kesal banget! Melihat rumahnya saja, aku kesal. Mendengar suara fals dia karokean saja dongkol!... lalu pada satu senja yang indah, dia datang dengan senyum manis, dengan tulus meminta maaf padaku atas kesalahannya. Aku menunduk, tak mau menatap mukanya, tapi mataku tertuju pada mangkuk di tangannya yang berisi Gulai kambing panas masih berasap.


Lalu dengan ikhlas dan tangan terbuka serta air liur yang nyaris menetes, aku menerima mangkuk itu. (lho!)

ah, indahnya saling memaafkan itu, akhirnya kami berbaikan. Dia lega karena aku maafkan, dan aku lega serta puas, karena gulai kambing panas itu membuat aku nafsu makan di sore itu. wkkwkkkk ! please dah!

Begitulah, pertama, sah-sah saja anda tak bisa memaafkan, dari pada anda berpura-pura tapi tetap saja berdosa , karena toh tak mau memaafkan juga,..... kedua, jadilah orang yang pelupa , karena dengan itu anda bisa dipaksa untuk jadi pemaaf. terus.... ketiga ini yang penting!, maafkanlah kesalahan orang yang meminta maaf bersama semangkuk gulai kambing panas di tangannya...dan terakhir, maafkan dan lupakan tulisan ngawur ini... dari pada nggak bener hidup anda nanti....he..he..he..

Forgive & Forgotten!
Salam maafku semua!



Selengkapnya...

Kamis, 24 Juni 2010

Three Of Hearts


Lagi download ini film!
Dulu sih sempet nonton di bioskop Galaxi Cisalak - Depok, ( sekarang belakang pasar kambing!) yang tiketnya cuma Rp. 1500 perak, jamannya TwentyOne mulai monopoli bioskop. Pernah berusaha berburu di glodok versi DVD nya, ngobrak abrik tumpukan dan barisan ribuan keping film itu, tapi gak pernah ketemu. Yang ada si Encik yang punya lapak DVD bajakan itu melototin gua , sambil berujar ketus,
" mas, situ itu mau beli apa lagi ngedata koleksi film saya, sih? "
" ya mau beli, Cik... ini lagi cari film nya"
" masa dari tadi nggak dapet-dapet, sampe bosen saya ngeliat situ... emang tuh film judulnya apaan? "
" Judulnya Three Of Heart , Cik.... film lama sih, tapi bagus. Encik tau ya tuh film?"
" Setau saya sih nggak ada itu Film mas,... tapi kalo film2 yang 'Threesome ' sih ada.."
" eh, buset.... film kayak gituan sih saya udah lulus Cik ... "

kampret! aku ngomong begitu sambil ngeliat si Encik yang pake tanktop violet ketat jadi malah kebayang tuh film2 'threesome' yang Rp.10.000 dapet tiga biji. Si Encik rupanya tau kalau lagi aku fantasi-in body sintalnya walau cuma sekilas. Merasa nggak suka , dia melengos tapi sambil busungin dadanya yang nggak seberapa. fiiuuuh !
Film nggak dapet, malah share jorok sama si encik.



THREE OF HEARTS adalah film percintaan pada tiga sosok hati. Biasanya (kebanyakan di sinetron basi), kalo ceweknya dua trus cowoknya satu, pasti deh ceritanya recet heboh tokoh ceweknya ngerebutin tuh cowok... , atau sebaliknya, ceweknya satu cowoknya dua, pasti si cewek bersendu sendu panjang dalam kebimbangan nentuin yang mana pilihannya.

Tapi ini film enggak seperti itu. Film yang di sutradarai oleh Yurek Bogayevicz dengan bintang William Baldwin, Kelly Lynch dan Sherilyn Fenn mempunyai cerita cukup unik pada masanya. bersetting kehidupan orang urban kota khas Amerika, yang orang-orangnya mungkin terlalu sibuk untuk mengurusi hal 'sepele' tentang cinta. Tapi pada kenyataanya menerima resmi hal-hal tentang kelainan pada 'efek' cinta ( gay, Lesbi, ), salah satunya ya di kisah film ini.

Ellen ( Sherilyn Fenn) mendadak memutuskan hubungan lesbinya dengan Connie ( Kelly Lynch) dan kembali ke fitrahnya sebagai wanita normal yang pastinya berjodoh dengan laki-laki beneran ( Dalam hubungan lesbinya, si Connie memang bertindak sebagai 'jenis' cowoknya). Kontan saja tanpa diminta, Connie patah hati ditinggalkan kekasihnya. Pada saat ranaduka berkepanjangan itu, pihak keluarga meminta Connie untuk hadir pada acara perkawinan salah satu saudaranya dan itu berarti , Connie harus mencari lelaki pendamping sebagai syarat untuk bisa hadir di acara itu.
Merasa tak punya lali-laki di hidupnya, wanita itu 'menyewa ' Joe ( William Baldwin) , seorang gigolo 'freelance (xixiixi...)' untuk mendampinginya saat acara tersebut. Tapi pada perkembangannya, melihat penampilan Joe, yang konon dengan tatapan matanya bisa meruntuhkan keangkuhan dan kedinginan hati wanita ( ... hmm pas banget face nya si Baldwin), Connie memberi tawaran job lain pada Joe yang berkaitan dengan dendam cintanya pada Ellen. Tentunya dengan imbalan yang bisa membuatnya cuti panjang dari kerjanya meniduri perempuan untuk beberapa waktu.
Selanjutnya cerita langsung ketebak. Joe berhasil menjerat hati Ellen yang sedang melompong... ( hmmm, ini adegan yg paling aku suka, saat Joe yang berpura-pura mengikuti pelajaran kursus dimana Ellen mengajar. Joe masuk kelas, saat Ellen acuh tak memperhatikannya. Dengan sedikit membuat suara gaduh di meja, Ellen menatap lelaki itu. Dahsyat! hanya dengan adu pandang mata sekali, Ellen geragapan salah tingkah, membuka kacamata bacanya, dan mengibaskan rambutnya, ..mungkin memberi tanda pada Joe, kalau dia juga seorang wanita yang menarik dan layak didekati). Hanya beberapa kali perjumpaan, Ellen menyerah pasrah. Ellen jatuh cinta. Joe pengendali permainan dari hati hingga ranjang Ellen yang tengah mabuk kepayang ... ( enak banget , di bayar dapet bonus pula ) . Nah, pada saat Ellen terkapar jiwanya, Joe pun memutuskan hubungan itu. ( bayangkan! lagi gegap gempitanya hati karena cinta, terus diputuskan sepihak!... bahkan semutpun kan marah bila terlalu sakit begini... ...hmmm! )

Ellen kalah! Ellen patah! dan melarikan diri kembali pada pelukan Connie yang tersenyum menang. Joe pun menang menghitung lembaran uang cash dari Connie. Tapi apa sesederhana itu?... tentu saja tidak. Pada akhirnya .... cinta lah pemenang nya. bagaimanapun Ellen sudah kadung tresno pada Joe dan tak bisa berpura pura membencinya. Akan halnya Joe, yang mungkin sudah mengangap biasa, atau mungkin sudah tak ada rasa terhadap wanita, kini mengakui, kalau petualangannya dengan Ellen, bukan sekedar tubuh bertemu tubuh. Tapi ada cinta yang tanpa diundang, ikut nimbrung di situ. Trus Connie gimana?... ya Coniie cari temen lesbi lagi lah,... kan banyak situsnya . ( wkwkwk... )

trus apa yang bisa kita petik hikmah dari tulisan ini?... yaaah, ternyata anda memang nggak bisa memaksa cinta dan nggak bisa dipaksa untuk tidak mencinta, itu yang pertama, yang kedua, kamu nggak boleh membenci karena pada dasarnya, benci itu karena kamu sangat mencinta, trus ketiga,... e..e..ketiga,.. jadi gigolo itu tidak baik ya ( biar kata enak xixixix ) ... ke empat, ini yang penting!.. jangan cari film ini di lapak DVD bajakan di Glodok yang Enciknya pake tanktop violet ,... ntar film nggak dapet , malah .... xixixixixi ...

udah ah!

Salam benci dan cinta semua ....
Selengkapnya...

Rabu, 23 Juni 2010

Mawar tetaplah m a w a r


Tertegun sejenak, sebelum aku mengiyakan bahwa sang dara lebih cantik berhiaskan mawar di rambutnya untuk satu adegan percintaan. Itupun nantinya dia akan di beri persembahan satu kuntum mawar segar oleh kekasihnya yang tentunya dengan hati berbunga.
Padahal, terus terang, aku tak suka mawar. Warna apapun dia. Merah menyala, merah magenta, Jingga hingga putih seputihnya.Buatku bunga itu tak punya aura hidup untuk menghipnotis kekagumanku.Hingga walau seribu mawar terangkai, buatku itu tak lebih sekumpulan hiasan kaku tak bermakna.

Seleraku memang beda, atau justru memang payah. karena aku adalah pemuja bunga Kamboja. Pohon bunga yang banyak tumbuh di pasarean abadi manusia,buatku adalah keindahan tiada tara. Aku bisa berlama-lama hanya untuk mengamati sajak rangka bisu cabangnya. atau gelaran hijau segar daun panjangnya nan kaku. Bunga Kamboja adalah keindahan terbalut misteri yang membuatku tak lelah mencari makna. Kesegarannya selalu pantas bermekaran dimanapun jua, dan betebaran di hampar tanah basah. Harum kamboja itu sebuah kiriman dari dimensi lain yang menjerat angin lalu agar dibawanya serta. Agar dunia tahu, bahwa dia memang beda dari lainnya.

Tapi pujangga lah pengatur dunia. Mereka menasbihkan keindahan buat sang Mawar. Kecantikan buat sang Mawar.Bahkan sekelumit cinta yang entah murni atau palsu, selalu diperlambangkan pada mawar. Dia jadi istimewa Atau merasa istimewa di-indahkan . (Atau juga kepedean mengaku indah...xixixixiix).

(kalau aku sih yakin, mungkin pujangga yang pertama kali mengistimewakan Mawar, ..kebetulan di taman bunganya cuma ada pohon mawar,mawar dan mawar )
hingga seribu kisah cinta, seribu kisah asmara selalu berurusan dengan si Mawar. dan lewat sang pujangga pula, doktrin keindahan Mawar dilegalisasi dunia, tanpa menunggu protes si putih melati, si ungu teratai, si anggun anggrek atau juga si manis kamboja-ku. Bahkan si empu Shakespeare menguatkan penetapan itu. "apalah arti sebuah nama, toh bunga Mawar tetaplah indah walau namanya bukan M a w a r .."

Hmmmm,....bersembunyi dimanapun jua, berlari sejauh apapun itu,
Mawar tetaplah Mawar. dia tetaplah pemilik keindahan, hadirnya selalu dirindu rindu ....

kecuali aku !

karena mawar (keindahan) ku,.... ya si manis Kamboja itulah.

(maaf lho, Mawar..) :P



Selengkapnya...

Selasa, 22 Juni 2010

Madrim




Pandu, tepatnya Pandu Dewanata adalah anak Raden Abiyasa, penguasa kerajaan Astina. Seharusnya, lelaki ini paling berbahagia di dunia. Berwajah dan tubuh tampan sempurna, sakti mandraguna, lelaki pilihan Dewa, juga calon Raja untuk menggantikan Ayahnya, Karena kakaknya Dhestarata cacat Buta jadi tak sempurna untuk memegang tahta dan adiknya Yamawidura yang cacat kaki ( timpang sebelah, ..jadi minder kali penampilannya) memilih menjadi Resi (guru spirituil, kurang lebih). Otomatis, Pandulah yang di tunjuk sebagai penerus tahta Astina, walaupun sebenarnya secara yuridis, Destharata lebih berhak sebagai anak tertua. Konon persoalan jatah2an menjadi raja inilah yang kelak menjadi pangkal biang keladi permusuhan berlarut larut keturunan mereka; Pandawa vs Kurawa. walau sebenarnya dibalik itu, ada juga sosok yang berperan meniupkan bara hingga terjadi sengketa panjang diantara mereka. Dan sosok itu, seorang wanita.

Kita kembali dulu ke Pandu sebagai lelaki paling beruntung. cerita indah berpihak padanya. Tiga Wanita sekaligus dia dapatkan dalam satu perjalanan. pertama, Kunti , Putri kerajaan Mandura . Yang dia dapatkan setelah memenangkan sayembara yang diadakah di kerajaan tersebut. kedua, Madrim adik Narasoma ( Salya ) , putri kerajaan Mandraka. Dan yang ketiga Gendari, adik Gendara dan kakak dari Sengkuni , Putri kerajaan Plasajenar.

Kedua wanita itu, Madrim dan Gendari, dia dapatkan setelah di pasrahkan oleh kakak masing-masing, setelah penasaran ingin mengalahkan Pandu dalam duel , karena telat mengikuti Sayembara memperebutkan Kunti. ( berarti paling cakep,.. ya Kunti itu yak... wkwkwkw )

Hmmm, harta berlimpah, tahta kerajaan didapat dan tiga wanita dalam genggaman.Harusnya bersorak. Harusnya bahagia. Harusnya menggila. harusnya sih .....
Tapi hidup tak berwarna tanpa kesialan. hidup tak sempurna tanpa tragedi. hidup tak deg-degan tanpa kesalahan.

Dan kesialan berujung tragedi pun bertubi menghantam Pandu tanpa ampun.
Merasa tak enak hati mengangkangi tahta yang notabene jatah kakaknya yang buta, Pandu mempersembahkan salah satu wanita yang di dapat untuk di peristri Destharata ( apa-apaan ini ! ).Maksud Pandu mungkin ini sebuah kebaikan budi. Tapi ternyata bencana yang didapat.

Gendari yang terpilih!
Jelas saja wanita itu sakit hati!

tadinya bermimpi indah di jadikan permaisuri, walau urutan tiga, di kerajaan Astina, eh malah di ikutkan di acara take me out! liat-liat langsung bisa di bawa. Udah gitu cuma jadi istri lelaki yang buta yang kerjanya cuma meratapi dunia! sakit hati campur mual2 lah!.... Sakit hati dia lampiaskan pada sumpahnya, bahwa anak-anaknya (Kurawa) akan dia didik untuk membenci keturunan Pandu (Pandawa). Dan mual2nya (karena melihat suaminya yang buta) dia ekspresikan dengan menutup matanya dengan kain sepanjang hidupnya. katanya sih sebagai wujud kesetiaan dan toleransi pada suaminya. padahal tujuannya jelas, selain tak mau melihat lelaki buta itu saat bergelut cinta dengannya, dia juga tak mau melihat sosok Pandu di sisa umurnya.
Dahsyat memang ngambeknya wanita satu ini!

Dan kesialan hidup, yang lebih parah, datang mendera.
Saat berburu dihutan, Pandu memanah seekor kijang yang sedang birahi dengan pasangannya. Tak tahunya, kijang itu adalah jelmaan sepasang suami istri pertapa.Mungkin takut kegiatan birahinya tererekspose pornografi di alam terbuka, makanya mereka merubah wujud sebagai Kijang. Dan sebelum ajal, pertapa itu (kijang) melontarkan kutuk mujarabnya pada Pandu bahwa nantinya Sang Raja tak bisa lagi memperdayakan alat vital kelakiannya. "gue sumpahin impoten seumur-umur loe !" bahasa Depoknya begitu kali.

Coba, ...adakah kemalangan yang lebih malang lagi buat seorang lelaki selain tak bisa ber ML ria dengan istri? Lalu bagaimana dia akan mendapatkan keturunan untuk penerus tahta kerajaan ini?

Untungnya, saat masih perawan Kunti termasuk cewek rada2 naughty juga (ngambil isitllah dari youjizz...xixixi). Berbekal mantera aji Kunta welasing rasa pangruwat diyu ...(gile! tau ya gue bahasa wayang...xixixixi , sori Om Budi ) yang dia dapatkan pada guru kecantikannya dulu, bahwa dengan ajian itu , si pemilik bisa mendapat tiket -freepass langsung menghadirkan Dewa dari khayangan , dan bisa bersetubuh ria dengan mereka dialam dunia.( sapa juga Dewa yang nolak kalo kerjaan iseng gini ...wkwkw ). Hasil dari ajian itu sudah nyata ada. saat perawan dulu, tatkala mandi sendiri di telaga usai browsing situs porno, Kunti tak tahan, dan merapal mantera ajian itu. ya sudah, dialam terbuka, dewa yang terdekat ..ya Dewa Surya -lah .... yang segera meluncur menjemput barang gratisan. Kunti tak sadar!..sadar-sadarnya 7 bulan kemudian dengan perut membuncit yang bikin murka Prabu Basudewa, kakaknya yg terkenal brangasan. Untung si guru pemberi ajian itu mempunyai keahlian kebidanan yang mumpuni. Jabang bayi iyang dikandung Kunti itu tidak keluar lewat jalan biasanya ... tapi lewat lobang telinga. Sebab itulah, kenapa anak itu kemudian bernama Karna (telinga)..kelak anak itu menjadi sosok kontroversial dengan julukan Adipati Karna from Awangga- yang notabene saudara sekandung dengan Pandawa, tapi terang-terangan berperang di pihak Kurawa.

Nah dengan ajian itu pula, menyadari perabotan lakinya tak bisa berfungsi, Kunti pun merapal ke udara. Bathara Brama, Bathara Bayu, Bathara Indra masuk dalam bidikan proyek bikin anaknya. Dengan Brama dia dapatkan Yudhistira yang bijak dan jujur lurus, dengan Bayu ,menghasilkan monster transfomer Werkudoro (Bima), dan dengan Indra , lahirlah si ganteng Djuli ,...halah! .. Djanaka (Arjuna) maksudnya, ahli senjata tempur
tak tertandingi bahkan untuk urusan menaklukan hati perempuan sekalipun. di paribasan jawa , ada penyebutan hiperbola bahwa koleksi wanita Sang Arjuna itu sakethi kurang siji ( seratus ribu kurang satu)

Puas memakainya dan puas pelampiasannya , Kunti memberikan Ajian itu pada madunya, Madrim. yang memang sudah
celam kepingin .... wkwkkwkw .Dengan Bathara Aswin hasilnya, Lahirlah si kembar Nakula - Sadewa yang kelak menjadi tabib Pandawa.

Ah, kasihan Pandu .... dua istri , tak bisa menikmati.

Dan tragisnya, ujian paling berat sekaligus pamungkas di hadirkan oleh Madrim, istrinya sendiri.
Biasa, sifat Wanita!. Madrim Menguji, sampai sejauh mana cinta Pandu padanya. Sebagai istri ke dua, pastilah dia punya rasa iri pada status Kunti. Dan dengan senjata bernama c i n t a,.... dia menguji Pandu.

Saat hamil dan mengandung Nakula-Sadewa, Madrim ngidam dengan permintaan yang tak biasa. bahkan luar biasa. Dia tidak minta naik rolls royce atau BMW james Bond atau juga minta duren dimusim rambutan..tidak, Madrim hanya minta naik Lembu Andini. Lembu Andini? lalu apa susahnya, kan cuma lembu ( kerbau) .. memang cuma lembu, ..tapi Lembu Andini adalah kendaraan yang sehari-hari buat ngantor Batara Guru, sang penguasa Khayangan.

Sebagai lelaki pilihan Dewa, Pandu memang bisa saja memohon meminjam barang sehari untuk di naiki istrinya, Madrim. Tapi bukakah itu songong namanya. mentang-mentang di kasihi Dewa, lalu bisa sembarangan meminjam kendaraan pribadinya. Tapi , Pandu terlanjur berucap, Pandu tak mau menjadi pecundang dalam ujian cinta.... dan diapun berhasil mendapatkan Lembu Andini , walau itu harus di tukar dengan surganya kelak..... berarti Pandu masuk Neraka dong!... iyalah!

Usai menaiki Lembu Andini berkeliling kerajaan ( tentu saja rakyat heboh! dan Madrim tersenyum puas!... sebenarnya bukan naik Lembu Andini yang bikin puas,... tapi karena senjata cinta nya mampu menaklukan Pandu... ah, Wanita!) ,... begitulah, usai turun dari Lembu Andini, Pandu telah ditunggu oleh Resi Bargawa (
itu lho , ksatria tanpa status lontang lantung membawa busur panah raksasa ) untuk di tantang duel. Sementara di khayangan, para dewa telah menyiapkan jalan buat Pandu menuju Kawah neraka Chandradimuka.

hmmm,... Madrim! Madrim ! wanita dengan senjata cinta yang mematikan !!

Salam cinta.









Selengkapnya...

Senin, 21 Juni 2010

'Not going back to your friends to greet one another'

Buatku, sahabat adalah mutlak sekaligus absurd keberadaanya. Bagai burung, dia menjadi satu sayap diantara sayap yang lain untuk mengepak udara, agar bisa terbang melayang. Dan tanpa sayap, burung itu tak normal,karena tak bisa terbang.
Absurd aku bilang, karena sahabat bukan lagi terpisah, tak ada lagi batas sekat, karena tanpa diminta, dia akan menjaga rahasia kita. Sahabat tempat aku berbagi sekaligus pelampiasan jiwa. Aku selalu berbagi kebahagiaanku, apapun bentuknya, walau itu hanya sebuah cerita bahkan hal yang konyol sekalipun. Aku berbagi kemarahan & kebencian pada mereka, karena kemarahan dan kebencian itulah sebagai benteng untuk tetap menawan mereka dalam cintaku. Pada kondisi ekstreem, walau salah keberadaanya, aku selalu ada dan tetap di pihaknya, begitu pula sebaliknya. Karena sahabat tak mungkin menyalahkan apalagi menasehati. Bagai pelukan sayap Malaikat, sahabat adalah menenangkan.
Aku selalu dan selalu berbagi kebanggaan pada mereka, saat aku merasa bangga pada secuil keberhasilanku. Karena dengan itu,aku terakui , aku menjadi bangga berteman dengan mereka. Aku selalu dan selalu berkeluh kesah pada mereka, karena dengan itu, sepertinya beban terbagi dua, walau kadang mereka tak bisa berbuat apa-apa. Pada saat ngumpul bareng, tak ada yang membahagiakan saat kita lepas berkata-kata walau itu hanya omong kosong, gurauan kering, ejekan perekat akrab, atau obsesi tak menentu. Pada saat itu, bahkan secangkir teh hangat dan sebatang rokok cukuplah untuk kebersamaan.

Dan percayakah anda , walau berulang kali sebuah joke di tampilkan dan itu-itu saja ceritanya, tetap saja seorang sahabat itu akan tertawa tulus terbahak.Dan Joke yang sering aku lontarkan pada mereka, adalah ‘seorang kurir yang menanyakan alamat pada sekelompok tukang ojek , yang kebetulan orang Betawi” ...... cerita itu tak akan putus untuk tertawa.... ( joke ini lain waktu aja ya kita bahas...xixiiiixxiii)

'Not going back to your friends to greet one another' , kata orang Skotlandia. kurang lebih artinya .." Jangan membelakangi Sahabatmu, untuk satu sapa orang lain" (gitu kali ya,.. Englishku payah he.he.he)

Hmmm,... sahabat! Percayalah, kamu juga tempat untuk pelampiasan aku merindu-rindu. Dimanapun kamu.

So, sudahkah anda menyapa sahabat anda hari ini?

Salam akrab semua.
Selengkapnya...

DIMATAMU AKU BERTEDUH


Lagi bersih2 rak buku tadi pagi, satu buku yang sudah lama nggak kesentuh, jatuh ke kakiku. Sebuah novel lama milik pengarang Abdullah Harahap, DIMATAMU AKU BERTEDUH. Hmm, ya udah..... bersih bersih nya berhenti, malah baca buku dulu. Padahal sudah berapa kali novel itu aku baca. Tapi tetap saja keinginan membuka buku koleksiku itu selalu ada.

Buku novel ini, sesuai edisi penerbitan tertulis Cetakan Pertama, 1976. Baheula memang. Aku beli di pasar Buku Antik Taman Mini saat iseng kencan. Padahal, dulunya saat masih SMP (1983), aku pernah punya novel yang sama hasil pengelapan dari tempat penyewaan komik. Dan alasanku menggelapkan, karena aku suka cerita novel karangan Oom Abdullah ini. Tapi namanya barang penggelapan, ya sudah, hilang juga dipinjam teman tanpa kembali lagi. Tapi kita nggak usah bahas masalah ‘penggelapan’ yang memalukan ini ya... toh,kakak yakin kok, kalian pasti pernah melakukan hal yang sama he..he...

DIMATAMU AKU BERTEDUH, adalah salah satu novel cinta Abdullah Harahap diantara sekian karya novel beliau yang kebanyakan bernuasa horror ( Penghisap Darah, penguni Hutan Parigi, Persembahan Berdarah, Dendam Berkarat Dalam Kubur...dll ) walau beda thema, yang membuat persamaan dari karya-karya novel itu adalah , gaya bahasa Abdullah Harahap dalam bertutur cerita di setiap Novelnya. Padat, tendensius cenderung kasar tapi juga genit bersastra di kalimat-kalimatnya.

...... Hidungku diserang bau farfum yang semerbak. Penuh rangsangan.

“ Fredy, sayang. Apa yang membuatmu berfikir bahwa aku akanmembuka pintu untukmu malam ini?”

“Naluri”

“Ngg..dusta”

“Rasa Sepi”, gumamku “Dan sakit hati”

Matanya jadi redup seketika. Jatuh. Ia mau melepaskan lengannya dari pundakku, tetapi cepat ku tahan.

“Kau mengharapkan api cinta datang dari aku, Anita?”

Mata perempuan itu berkilau.

“ Sekian lama aku menahan rasa haus dengan susahpayah, Fred. Kau tahu itu “

----------------------

Lalu jari jemari Heirani dengan gemetar melepas kancing blousenya . Satu demi satu. Satu demi satu .... Angin berdesau. Lembut. Burung-burung berkicau. Ribut. Lalu hilang terbang dengan sayap-sayap yang menggelepar...!

Bulan bergantung manja di jendela.

;.........................................

Novel ini bercerita satu sosok lelaki dengan lingkaran cinta di sekelilingnya (kalau tak bisa di sebut; petualangan) dan bagaimana pula si tokoh lelaki itu pada akhirnya tergiring dan mendapat jawab dari cinta-cinta itu. Di kisah ini, Cinta menjadi amat jahanam juga manis. Liar sekaligus penghibaan. Yang mungkin terasa ‘gak mungkin’ adalah ‘kebetulan’ dan ‘amat kebetulan’ dari pertautan tokoh-tokoh di kisah novel ini.

Fredy terpaksa menikahi adik tirinya, Rosliana yang hamil di luar nikah, demi menyelamatkan muka keluarganya di Medan. Tragisnya, Fredy pun meninggalkan Komariah (ibu kost dimana dia tinggal saat kuliah di Bandung) yang akhirnya bunuh diri (menancapkan gunting ke perutnya ,....hiiiiii !) padahal, saat itu komariah sedang mengandung bayi hasil hubungan gelap mereka. Itu lingkar pertama. Diluar itu, Fredy jatuh cinta pada Heriani yang sudah menjadi kekasih Hardiman, seorang petinju bayaran yang menderita impotensi total. Heirani berstatus mahasiswi dimana Fredy mengajar dikampusnya sebagai dosen honorer. Syahdan, pada zaman itu, kasak kusuk keberadan soal ‘Ayam Kampus” ternyata sudah ada. Dan Heirani itu salah satunya. Dia pernah melayani seorang kepala jawatan ( Joko) , yang ‘kebetulan’ sebagai atasan Fredy bekerja. Joko sendiri mempunyai istri simpanan yang notabene sekretarinya sendiri, Anita, yang malah tergila-gila pada Fredy. Saling berbelit memang cerita ini. Karena ada lagi tokoh Anton, juga anak murid Fredy yang ternyata mantan kekasih Heirani, sebelum meninggalkannya, setelah tahu gadis itu ‘dipakai’ ayahnya (Ya, Pak Joko itulah... kampret emang tuh orang tua! ) .

Pada akhirnya, tokoh-tokoh dicerita itu menemui endingnya. Rosliana kembali pada Togar, pacar yang menghamilinya dulu, Anita di ‘cerai’ oleh Joko setelah istri pertamanya menyerbu ke rumah persembunyiannyamenghilang untuk menunggu keputusan cinta Fredy. Dan kejutan yang tak terduga buah dari ‘kebetulan’ .... Heirani ( Ayam Kampus yang telah di geluti Fredy) ternyata adik kandungnya sendiri!.... Ampun deh !

Cinta adalah misteri , kata Nicky Astria. Dan karena ke’misteri-annya’ , sejuta cerita mampu di hadirkan dalam ruang khayal atau juga di kehidupan nyata.

So, jadi buat anda yang hobi menulis cerita , bagaimanapun keadaan anda ....sering-seringlah jatuh cinta..halah !

Salam cinta semua !

Selengkapnya...