Rabu, 23 Juni 2010

Mawar tetaplah m a w a r


Tertegun sejenak, sebelum aku mengiyakan bahwa sang dara lebih cantik berhiaskan mawar di rambutnya untuk satu adegan percintaan. Itupun nantinya dia akan di beri persembahan satu kuntum mawar segar oleh kekasihnya yang tentunya dengan hati berbunga.
Padahal, terus terang, aku tak suka mawar. Warna apapun dia. Merah menyala, merah magenta, Jingga hingga putih seputihnya.Buatku bunga itu tak punya aura hidup untuk menghipnotis kekagumanku.Hingga walau seribu mawar terangkai, buatku itu tak lebih sekumpulan hiasan kaku tak bermakna.

Seleraku memang beda, atau justru memang payah. karena aku adalah pemuja bunga Kamboja. Pohon bunga yang banyak tumbuh di pasarean abadi manusia,buatku adalah keindahan tiada tara. Aku bisa berlama-lama hanya untuk mengamati sajak rangka bisu cabangnya. atau gelaran hijau segar daun panjangnya nan kaku. Bunga Kamboja adalah keindahan terbalut misteri yang membuatku tak lelah mencari makna. Kesegarannya selalu pantas bermekaran dimanapun jua, dan betebaran di hampar tanah basah. Harum kamboja itu sebuah kiriman dari dimensi lain yang menjerat angin lalu agar dibawanya serta. Agar dunia tahu, bahwa dia memang beda dari lainnya.

Tapi pujangga lah pengatur dunia. Mereka menasbihkan keindahan buat sang Mawar. Kecantikan buat sang Mawar.Bahkan sekelumit cinta yang entah murni atau palsu, selalu diperlambangkan pada mawar. Dia jadi istimewa Atau merasa istimewa di-indahkan . (Atau juga kepedean mengaku indah...xixixixiix).

(kalau aku sih yakin, mungkin pujangga yang pertama kali mengistimewakan Mawar, ..kebetulan di taman bunganya cuma ada pohon mawar,mawar dan mawar )
hingga seribu kisah cinta, seribu kisah asmara selalu berurusan dengan si Mawar. dan lewat sang pujangga pula, doktrin keindahan Mawar dilegalisasi dunia, tanpa menunggu protes si putih melati, si ungu teratai, si anggun anggrek atau juga si manis kamboja-ku. Bahkan si empu Shakespeare menguatkan penetapan itu. "apalah arti sebuah nama, toh bunga Mawar tetaplah indah walau namanya bukan M a w a r .."

Hmmmm,....bersembunyi dimanapun jua, berlari sejauh apapun itu,
Mawar tetaplah Mawar. dia tetaplah pemilik keindahan, hadirnya selalu dirindu rindu ....

kecuali aku !

karena mawar (keindahan) ku,.... ya si manis Kamboja itulah.

(maaf lho, Mawar..) :P



Tidak ada komentar:

Posting Komentar