Jumat, 02 Juli 2010

Malam ( II )

10 lembar untuk malam ini. Cukup dulu. Otak, pundak dan jari pegal semua. Hasil khayalan berupa sususan kata itu belum aku koreksi semua. Biar aja dulu. Yang penting cerita sudah terbangun. Tokoh tokoh di cerita biar ngaso dulu. Capek setelah jumpalitan menghindari serangan musuhnya.
Keluar sebentar nongkrong di pinggir jalan menghabiskan hisapan rokok yang kurasa sudah tak terasa lagi karena kebanyakan. Aku tak mau melihat ke atas, karena sudah yakin, bahwa Bulan tak mungkin ada karena tadi sempat gerimis kecil jatuh... ah, kemana juga temanku itu.

Satu dua di utara, bintang lemah berpijar bagai lilin. Lemah.
sepertinya dia tak rela padam karena perjalanan belum berhenti. Masih ada lambai pengharapan yang dituju. Sempat teraih sesuatu yang diimpikan dulu, walau kandas lagi. Dan kini coba menunggu dan berharap untuk mendapatkan kesempatan berpijar lagi.

hmmm,... bukankah ini malam 4 juli ???? ah, baru sadar aku ( jarang liat kalender). Tadi di detik.com ada berita rakyat negeri Amrik berkoar-koar menyambut Born On Fourth Of July ... ya, perayaan 4 Juli . Independence Day mereka.

Di sinipun ada yang berarti untuk 4 Juli , karena dulu di pinggir jakarta, di tengah pemukiman Betawi asli , seorang bocah lelaki bandel lahir meramaikan dunia. Bertualang sendiri dari tempat satu ke tempat yang lain, dari satu cita ke cita yang lain, dari satu hati ke hati yang lain , dari satu wanita ke ... halah!!

Sarat dengan rasa, sarat dengan sedih dan tawa. Dan sesekali mentertawai dunia.


Selalu sendiri dan kembali sendiri.

Ah, warna warni kekanakan yang tak pernah dewasa. Terasa pahit getir terjalani saja dengan tawa nan tak usai, karena hidup hanya satu permainan yang harus di nikmati, karena hidup adalah anugerah dan mukjizat yang harus di syukuri, sesusah apapun itu.

Dan bocah lelaki bandel itu masih di sini. Menulis, menyapa dunia, menyapa Anda.


Happy B Day , ya sayang.... Karenamu, dunia tetap ceria. karenamu, dunia tetap merindu.


Salam damai, 4 Juli !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar