Jumat, 02 Juli 2010

Malam ( I )


01.00 AM
Nggak ada yang berubah buat malam ini. Tadi sempat bulan jingga merebak di timur, tapi tenggelam lagi. mungkin sakit hati karena malam malam sebelumnya aku tak selera menengoknya. padahal dia sudah kenes bersolek -tetap dengan genitnya- menepati janji sempurnanya pada malamku. Malam ini aku mengharapnya, karena inspirasiku dibawa olehnya.
Beberapa kawan barusan pulang usai ngobrol sana - sini. Teh (Tongtji) di cangkir tinggal separuh, begitu kulihat naskah yang masih berkedip diujung kata terakhir minta di teruskan, hanya saja imajinasi buntu memaksa menutup naskah yang belum rampung juga.
Cukup lama aku nggak nulis. Berpuluh malam terlewati hanya membolak-balik data naskah yang sudah ada. padahal niat dan ide telah antri, tapi otak belum bisa menterjemahkan dalam bahasa tulisan. Dipaksa, yang ada hanya mata capek melototi media putih kosong, sementara pikiran melanglang nggak tahu juntrungannya ke rekening speedy, cicilan bank, ke servis monitor, ke temanku yang baru buka kios kue, ke sekolah usia dini, ke satu wajah yang ..... ah sudahlah . Padahal dengan yakin aku sudah menulis judul berikut draft nya tapi tak berkembang juga. huf!..


Tukang mie godog lewat dengan kentongan berisik. Tetangga sebelah pesan nasi goreng yang membuat sejenak berisik dengan kompor gas yang menderu dan trang treng suara wajan beradu dengan pengaduknya. Beberapa ojek motor melintas menutupi senyap yang sempat aku nikmati sambil menunggu kalau-kalau si bulan terbit lagi. ah, mendung sialan! kenapa nggak pergi juga.

Tapi memang malam ini , dan semoga malam berikutnya aku memang bertekad buat nuntasin tulisan novel ini. baru coba-coba sih aku nulis novel, setelah sekian lama berkutat dengan naskah skenario. ternyata lebih susah ya... padahal sebenarnya naskah novel ini pengembangan dari naskah yang sempat sekian tahun aku simpan. hmmm, mudah-mudahan ada penerbit yang sudi menerima novel ini.


Rokok kedelapan tuntas aku hisap. kubuang puntung sembarang. sekali lagi menoleh ke langit hitam, tetap gelap.
Ah, sudahlah , buat malam ini aku sudah frustasi, menunggu si Bulan tak tampak juga. nggak tahu kenapa, malam ini aku sangat rindu pada Bulan.

Selamat malam, Depok!
Janganlah sadis kau bajak Bulanku!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar