Selasa, 06 Juli 2010

Seroja


Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air tahunan dari genusNelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut terataiNymphaea) walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo. ( wikipedia )

Stop!!!..Tapi kita gak ngobrolin sisi ilmu biologinya yak. mumet ngapalin nama latin-nya (wkwkwk....)
Bunga ini menjadi begitu romantis sepanjang masa, ketika dengan sepenuh jiwa mendiang Hussein Bawafie menggubah nya dalam satu lagu yang memakai judul nama bunga itu,Seroja, setengah abad lampau.

Dan hingga kini, entah sudah berapa penyanyi membawakannya kembali dan tetap saja lagu ini memikat. Syair sederhana menyerupai puisi pujian zaman kesusatraan pujangga baru yang sebenarnya tak nyambung antara bait satu dan bait selanjutnya. bait pertama dan kedua dari lagu itu hanya pengantar untuk bait selanjutnya yang memang berisi maksud dari gubahan si penciptanya pada lagu itu tentang seorang wanita yang tengah ngelamun kesambet asmara. Fiiuhh !

Barusan kita memang lagi bahas lagu itu, manakala teman ngobrol malam ini usai nonton Laskar Pelangi ( tentu saja hasil donlot-an) saat tokoh si Mahar menyanyikan lagu ini , temanku bertanya polos " Seroja itu lagu siapa,sih?" . aku menyebut nama 'Said Effendi' , karena yang aku tahu lagu itu populer dibawakan oleh penyanyi melayu itu. Mungkin karena selama ini temanku itu hanya akrab dengan lagu lagu yang musik dan arrangernya jauh terbalik jenisnya dengan lagu Seroja ini semacam Guns n roses, Mr. Big, atau 'si cabe merah' Red Hot chilli Peppers, lagu mendayu ini jadi sangat asing di telinganya. Dan buatnya segera kuputar lagu Seroja itu yg terakhir aku ingat dibawakan grup Amigos dengan gubahan musik lebih modernis dengan petikan gitar dan vocal penyanyi yang bernuansa merajuk.

Jadilah dia termangu menikmati lagu ini,sambil kulihat sesekali tersenyum sendiri. dan ketika lagu itu usai, ku dengar komentarnya ....

" Puter lagi dong lagunya..."

" siap!...." aku mereplay lagi.

...................

" mari menyusun seroja bunga seroja

hiasan sanggul remaja putri remaja

rupa naan elok, dimanja ..jangan dimanja

pujalah ia , oh sayang sekedar saja ......


dan selanjutnya dia tak protes ketika lagu itu berulang kali bolak-balik replay oleh si winamp.dan ketika sampai pada putaran ke enam, dia komentar lagi ....

" Lagunya sih sederhana, ya... tapi didengernya gimana gitu..."

hmmm,.... aku jadi inget , dulu pernah mengemukakan hal ini didepan sahabatku dulu tentang " indahnya kesederhanaan" ......ya, kesederhanaan sebuah karya yang nggak dibuat-buat sok unik, sok indie, sok kelainan ..... yang beberapa waktu aku terhanyut dengan sok kelainan yang justru berbuntut ke-lebay-an. biarkan saja kesederhanaan itu membuat satu keindahan seperti alur kisah film Laskar Pelangi ini. Toh, nilai keindahan itu relatif adanya bahkan cenderung subyektif bagi masing masing orang yang menikmatinya. Jadi tak ada acuan, kalau karya si anu itu pasti indah. tidak juga.

Sedikit kaget, saat teman ngobrol bertanya tentang lagu seroja tadi

"kalo menurut lu, gimana Jul ,lagu ini.."

" apanya?"

" ya apanya lah ...."

"mmmm... kalo buat gua, cuma sepotong syairnya yang bikin gua gak bosen sama ini lagu ini ..."

" syair yang mana??? ..."

" Janganlah engkau percaya dengan Asmara ...."

kembali temanku itu termangu.lebih termangu..

Subyektif-kah?


Salam Asmara!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar